Jerawat dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja, seperti di kepala, wajah, lengan, garis rahang, punggung, bahkan di dada.
Jerawat atau yang dikenal dengan akne vulgaris disebabkan adanya penyumbatan di pori-pori kulit. Jerawat biasanya muncul pada area wajah, namun juga bisa muncul di dada atau di area lain di mana produksi kelenjar minyak berlebihan dan menyumbat pori.
Pori-pori adalah lubang kecil di kulit yang memiliki folikel rambut dan kelenjar sebaceous (kelenjar minyak). Kelenjar minyak berfungsi memproduksi minyak yang akan mengalir ke permukaan kulit melalui pori-pori untuk menjaga kelembaban kulit. Namun pada beberapa kondisi, produksi minyak ini berlebihan. Selain itu, saat keluar ke pori-pori, minyak akan membawa serta sel-sel kulit mati dan kotoran yang tidak selalu berhasil keluar lewat pori-pori dan berakhir dengan menumpuk serta menyumbat pori-pori.
Penyebab jerawat di dada
Dilansir Medical News Today, selain penumpukan kotoran dan sel-sel kulit mati, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan munculnya jerawat di dada, antara lain:
- Fluktuasi hormon - perubahan hormon dapat meningkatkan risiko peradangan dan terbentuknya jerawat pada kulit. Naik turunnya hormon ini sangat sering terjadi di dalam tubuh wanita, terutama pada usia produktif.
- Makanan manis - makanan manis dapat memicu lonjakan gula darah yang dapat menyebabkan munculnya jerawat di dada dan bagian tubuh lainnya.
- Dehidrasi - kurangnya cairan di dalam tubuh juga berdampak bagi kesehatan kulit, termasuk menyebabkan kulit kering, bersisik, dan berjerawat.
- Kurang menjaga kebersihan kulit saat berolahraga - bukan aktivitas olahraganya yang dapat memicu pertumbuhan jerawat. Namun, jerawat bisa muncul akibat kebiasaan yang dilakukan saat berolahraga, seperti menggunakan pakaian yang kurang menyerap keringat atau terlalu ketat. Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan gesekan pada kulit dan memicu iritasi.
- Deterjen - parfum dan kandungan zat kimia dalam deterjen dapat memicu pembentukan jerawat. Terutama pada kondisi kulit yang sensitif.
- Paparan sinar matahari - ketika terpapar sinar matahari, kulit akan mengalami dehidrasi. Otak kemudian menangkap sinyal dan meminta kelenjar minyak memproduksi lebih banyak minyak untuk melembabkan kulit. Alih-alih melembabkannya, produksi minyak menjadi terlalu banyak, alhasil debu, sel-sel kulit mati yang ikut terbawa minyak akan menumpuk dan menyumbat pori.
- Pelembab berbahan minyak - pelembab berbahan dasar minyak memang terlihat lebih ampuh dalam melembabkan kulit. Namun, bahan minyaknya akan meningkatkan risiko penyumbatan pori. Sehingga, apabila Anda memiliki jenis kulit berjerawat, pilihlah produk skin care dengan bahan dasar air.
- Parfum dan makeup - sama halnya dengan deterjen, makeup dan parfum dapat menyebabkan iritasi sehingga meningkatkan risiko terbentuknya jerawat.
Selain faktor di atas, menurut Mayo Clinic, ada dua faktor lain yang dapat memperparah kondisi jerawat di dada, antara lain:
- Pengobatan tertentu - seperti misalnya kortikosteroid, testosteron, dan lithium.
- Stres - stres dapat menstimulasi produksi kelenjar minyak yang dapat memicu peradangan dan pembentukan jerawat.
Mencegah jerawat di dada
Apabila kulit Anda termasuk jenis kulit yang sensitif dan mudah berjerawat, maka ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Menghindari memencet jerawat di dada atau di manapun jerawat itu tumbuh.
- Menghindari paparan sinar matahari langsung untuk mencegah iritasi dan kondisi jerawat yang memburuk.
- Menggunakan pembersih berformula ringan dan berbahan dasar air untuk mencegah terbentuknya penyumbatan.
- Mencuci sprei dan sarung bantal setiap minggu dan menghindari penggunaan deterjen dengan tambahan parfum.
- Menggunakan pakaian yang longgar untuk mencegah gesekan dengan kulit dan yang dapat menyerap keringat dengan baik.
Apabila tips di atas tidak banyak membantu Anda, maka sebaiknya kunjungi ahli dermatologi/dokter spesialis kulit untuk memeriksa kembali apakah Anda membutuhkan bantuan obat-obatan dan krim agar jerawat di dada bisa diatasi.
- dr Ayu Munawaroh, MKK